All Jobs list
Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan membuat sejumlah lompatan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan sebagai akibat dari pandemi COVID-19. Adapun lompatan tersebut mencakup strategi Kemnaker untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan di era digital.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pandemi COVID-19 berdampak pada proses transformasi dunia usaha. Dari sisi konsumen, Ida menilai pandemi telah meningkatkan konsumsi masyarakat untuk menggunakan teknologi dalam segala aspek.
Sementara dari perspektif ketenagakerjaan, menurutnya revolusi digital sangatlah baik karena dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru, terutama bagi angkatan kerja berpendidikan diploma dan universitas.
"Di sisi lain kondisi tersebut memiliki tantangan dalam penyiapan angkatan kerja yang kebanyakan saat ini masih berpendidikan rendah, agar dapat siap menghadapi revolusi digital ini," jelas Ida dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (11/5/2021).
Oleh karena itu, Ida mengungkap pihaknya juga telah menyusun sejumlah strategi guna menghadapi transformasi ketenagakerjaan sebagai efek Revolusi Industri 4.0 dan pandemi COVID-19. Ia berharap transformasi ini dapat berperan dalam proses link and match pasar kerja.
Ida menjelaskan pihaknya melakukan Transformasi Sisnaker menjadi SIAPkerja (Sistem Informasi dan Pelayanan Ketenagakerjaan). Melalui SIAPkerja ini, lanjut Ida, pihaknya akan mengintegrasikan seluruh pelayanan di Kementerian Ketenagakerjaan ke dalam SIAPkerja. Adapun pengembangan ini ia sebut sebagai instrumen pembangunan big data untuk dapat mengimplementasikan Satu Data Ketenagakerjaan.
Selain itu, Ida menyampaikan pihaknya juga memberi solusi untuk menghadapi tantangan era digital di dunia kerja melalui Pengembangan Talenta Muda. Menurutnya, dalam menghadapi era digital tidak hanya membutuhkan hard skill tapi juga soft skill.
Ida menilai perlunya pelaksanaan program peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para sumber daya manusia berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini. Ia pun menambahkan, perlunya pengembangan talenta anak muda karena talent menjadi kunci atau faktor penting untuk kesuksesan implementasi industri 4.0.
Oleh karena itu, kata Ida, Kemnaker mendorong tumbuhnya talenta muda inovatif dan kreatif dengan memfasilitasi 'Innovation Room' bagi masyarakat yang ingin mengembangkan minat dan bakatnya pada industri digital.
"Innovation Room adalah sebuah upaya pemerintah pusat untuk mengembangkan bisnis dan konsep kreatif dari anak muda. Diharapkan dengan adanya fasilitas ini anak-anak muda juga semakin termotivasi untuk merealisasikan konsep start-up nya," ungkapnya.
Ida mengungkap, kini Innovation Room akan bertransformasi menjadi Innovation Hub. Dengan transformasi ini, Kemnaker tak hanya menyediakan fasilitas tapi juga berupaya mendorong kompetensi talenta muda melalui rintisan proyek inovasi milenial berskala nasional.
Adapun upaya yang dimaksud meliputi pemetaan talenta muda nasional, pembentukan tim kerja nasional inovasi talenta muda, pengorganisasian talenta muda di sektor-sektor strategis, penyelenggaraan course dan training untuk merespons future jobs, penyelenggaraan training untuk peningkatan kompetensi di bidang industri kreatif, serta masifikasi course untuk IT engineer guna memperbanyak developer muda indonesia.
"Pada akhirnya transformasi Innovation Room menjadi Talent Hub adalah sebuah keniscayaan. Dengan penguasaan teknologi yang didominasi oleh anak muda, mendorong Kemnaker untuk memfasilitasi anak muda dalam berkreasi dan berharap fasilitasi itu dapat menurunkan jumlah penganggur muda dan menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi milenial," harapnya.
Selain itu, tambah Ida, Pengembangan Talenta Muda yang dilakukan pihaknya juga memberi perluasan kesempatan kerja bagi talenta muda untuk. Adapun upaya ini meliputi perekrutan calon wirausaha muda milenial, pemberian insentif modal untuk wirausaha muda milenial, pembekalan kemampuan bisnis berbasis IT, inkubasi calon wirausaha muda milenial, pendampingan calon wirausaha muda milenial, dan business matching wirausaha muda milenial dengan investor dan venture capital.
Erika Dyah Fitriani - detikFinance